Welcome to Mother's Cook!
This blog provide practical, easier, attractive, and of course very delicious recipes. For everyone who likes traditional food or beginner cook or lazy to cook but would like to eat tasty food by your own hand, you can take and try recipes from this blog.
Have your fun day!

Sabtu, Mei 31, 2008

Pecel Tempe


Masakan ini tidak biasa di daerah asal saya, Jogja, tapi digemari warga di kampung Kediri sana. Setelah saya cek ke Ibuk, ternyata pernah tahu masakan ini karena Bapak dari Jawa Timur juga, so kesimpulan sementara masakan ini berasal dari daerah Jawa Timur....(boleh dilakukan penelitian-red). Ada 2 cara memasak bahannya boleh dikukus atau dibakar. Namanya pecel tempe, tapi ternyata isinya bisa macam-macam, tidak hanya tempe, tapi ada tahu, terong, dan telur rebus. Rasanya....mantab!

Bahan :
Tempe, tahu, terong, tahu.
Santan kental (kara juga boleh)

Bumbu :
Bawang putih
Cabe merah (boleh ditambah rawit, sesuai selera)
Kemiri
Garam secukupnya

  1. Kukus semua bahan dan bumbu kecuali garam sampai matang. Kalo dibakar, bumbunya direbus aja.
  2. Kalo sudah matang, bahan-bahan diatur dalam piring.
  3. Bumbu dihaluskan, masukkan ke dalam santan dan panaskan hingga matang dan bumbu menyatu. Jangan lupa kasih garam.
  4. Tekan-tekan bahan dalam piring, siramkan santan berbumbu tadi di atasnya.
NB : Kalo kurang kental boleh ditambah maizena yang sudah dilarutkan dalam air secukupnya.
Pelengkap : mentimun dicacah, kemangi, sebarkan di atas pecel.

Jumat, Mei 30, 2008

Rendang Ayam


Rendang itu sebenarnya enak. Tapi Mas Ir tidak suka karena katanya bumbunya terlalu menyengat. Tapi (eh, tapi lagi), sejak saya coba buat sendiri rendang ayam ternyata Mas Ir jadi suka, dan kalo makan bolak-balik nambah.

Bahan :
1 kg ayam, dipotong-potong (kalo mau daging or telur juga boleh)
200 ml santan kara
Air secukupnya

Bumbu halus :
4 siung bawang putih
10 siung bawang merah
100 gr cabe merah (atau sesuai selera)
4 butir kemiri
1 sdm ketumbar bubuk
1 sdm jinten bubuk
4 cm jahe
Garam secukupnya
Gula merah secukupnya

5 lembar daun salam
3 iris lengkuas
2 tangkai sereh, digeprek, diikat
6 lembar daun jeruk
1 lembar daun kunyit (bisa diganti dengan 2 cm kunyit dihaluskan)

  1. Tumis semua bumbu sampai matang.
  2. Tuangkan santan aduk-aduk, panaskan dengan api kecil sampai mendidih.
  3. Masukkan ayam/daging/telur, aduk sampai merata bumbunya. Tutupi dan panaskan tetap dengan api kecil sampai bumbu benar-benar meresap (biasanya akan tampak minyak memisah). Sesekali dibalik-balik. Kalo perlu tambah air secukupnya.

Chawanmushi


Chawanmushi artinya cawan kukus. Cara memasaknya adalah dengan mencampur semua bahan ke dalam sebuah cawan atau mangkuk, lalu dikukus. Biasa digunakan sebagai makanan pembuka . Yang pasti sangat bergizi dan sangat mudah buatnya.

Bahan :
5 butir telur
1 liter air
50 gr ayam fillet, dipotong kecil-kecil
50 gr udang kupas (boleh dipotong-potong kalo kebesaran)
2 butir bakso (ini modifikasi dari saya sendiri)
Mitsuba, ini sejenis seledri, kalo tidak ada bisa diganti seledri

Bumbu :
2 sachet (3 sdm) dashi
4 sdm soy sauce (kikkoman)
Garam sedikit aja

  1. Rebus air dan dashi.
  2. Kocok telur sampai tercampur antara putih dan kuningnya aja, atau diaduk-aduk saja jangan sampai keluar buih.
  3. Kalo air dashi sudah mulai dingin, campurkan pelan-pelan sambil diaduk-aduk dengan telur kocok. Usahakan tidak berbuih. Masukkan soy sauce. Icip, kalo kurang asin, tambahkan sedikit garam.
  4. Masukkan ayam, udang, dan bakso.
  5. Atur dalam cawan/mangkuk (boleh yang kecil-kecil atau sekaligus satu tapi besar muat seluruhnya) mitsuba atau daun seledri di bagian dasar, lalu tuang adonan yang tadi dibuat secukupnya dalam cawan.
  6. Kukus kira-kira 20-30 menit, dengan ditutup kain dan tutup sedikit terbuka supaya tidak terlalu keras.

Kamis, Mei 29, 2008

Sup Miso

Kalo masakan Jepang, mas lan mbakyuku yang di Rempoa tuh hobi banget. Semula saya belum bisa menikmati, tapi beberapa kali diajak sama om Jon & tante Dina di Bintaro dan mas lan mbakyuku itu makan di rumah makan Jepang, lha sekarang saya jadi penikmat masakan Jepang juga, apalagi Mas Ir dan anak-anak ternyata juga doyan banget. Nah, sebagai pemula, saya coba buat sup Miso ini. Kebetulan bumbu-bumbunya sudah dibawain sama mas Adit lan mbakyu Santi ku itu pas Ima ultah kemarin. Ternyata sungguh cepiil (kata anakku-red).

Bahan :
Tahu sutra/tofu, dipotong kotak-kotak
Daun bayam beberapa helai, boleh juga sawi dipotong tipis-tipis
1 tangkai daun bawang, diiris halus
Sejumput rumput laut hijau
500 ml air

Bumbu :
1 sachet (kurleb 1,5 sdm) dashi (bubuk kaldu ikan)
2 sdm miso (sejenis tauco, rasanya sangat mirip tauco lokal, tapi dibuat dari campuran beras & kedelai, teksturnya lebih halus dari tauco lokal)

1. Panaskan air dalam panci hingga mendidih.
2. Masukkan dashi.
3. Larutkan miso dengan sedikit air, tuangkan ke dalam panci berisi air dashi.
4. Masukkan tahu, rumput laut, daun bawang.
5. Selesai dah...

Sayur Terubuk

Terubuk itu ternyata bunga pohon tebu. Saya jadi inget waktu tinggal di Jogja sepanjang waktu dulu belum pernah dengar bunga tebu disayur, padahal di Jogja ada 2 pabrik gula, dan kebetulan waktu saya kecil rumah ibuk bapakku diapit kebun tebu. Sayur terubuk atau sayur besan ini rasanya segeeer sekali padahal bersantan. Kemarin waktu buat tidak dapet terubuk, akhirnya kuganti aja dengan labu siam. Buatnya mudah sekali.

Bahan :
Terubuk (bisa diganti labu siam karena segernya, dan sempat terpikir pake asparagus karena teksturnya mirip terubuk).
1 buah kentang yang besar
1 renteng pete
Sohun secukupnya
100 ml santan kara
1 liter air

Bumbu halus :
3 siung bawang putih
5 siung bawang merah
Cabe merah sesuai selera
3 biji kemiri
1 sdt ketumbar bubuk

Salam, lengkuas

  1. Bumbu ditumis.
  2. Masukkan santan.
  3. Tambahkan air.
  4. Masukkan kentang, pete, dan terubuk.
  5. Sajikan dengan sohun yang sudah direbus.
Mudah kan, silahkan mencoba!

Lama tidak nge-blog bukan tidak masak sama sekali tapi karena lagi penasaran menambah tampilan & fasilitas dikit-dikit sana-sini dalam blog ini. Akhirnya, kemarin tanpa sengaja sudah bisa nambah kolom dalam blog ini (bukan ganti template lho...). Dan hari ini sudah bisa buat tombol print untuk masing-masing posting. Yah, saya seneng sekali, maklumlah wong saya itu gaptek banget apalagi urusan internet dan pemrograman, akhirnya bisa melakukan ini semua, meski masih sebatas copy-paste javascript dari para pecinta blogger. Kira-kira seminggu lalu saya pengin sekali makan sayur terubuk, yang ternyata disebut juga sayur besan. Memang sih, pertama kali saya makan pas kondangan manten di tetangga saya yang Betawi asli. Sudah usaha pesen terubuk ke Bang Toyib si tukang sayur yang lewat rumah setiap pagi, sampai beberapa hari tidak dapat terubuknya. Tapi dasar saya, saking penginnya, tidak ada rotan akar pun jadi, tidak ada terubuk labu siam pun jadi. Berikutnya, saya juga coba 2 masakan Jepang, sup miso dan chawanmushi. Lha kalo ini, saya berwisata kuliner diajak kangmas lan mbakyuku tercinta dan tersayang, Mas Adit & Mbak Santi, dan tidak ketinggalan suamiku paling cinta.......kekekek....(Lah aku cinta ndak to? Ndak usah diomongin tapi liat aja sendiri--sudah dapet 5 anak, piye to?-red).

Rabu, Mei 21, 2008

Cake Mocca

Akhirnya, baru hari coba buat cake mocca. Resepnya saya ambil dari Mbak Estherlita (bisa dilihat dari Edisi Juni 2006: Mocca Tart
Tapi dengan sedikit modifikasi dan belum bisa seindah aslinya. Dan karena sedikit gangguan pada ovennya (sempat hampir membakar kompor-red), saya sempat ragu-ragu kalo rotinya bantat. Tapi alhamdulillaah ternyata tidak, cuman karena keasikan di depan komputer jadi sedkit gosong....tapi masih enak lho, soalny gosong cuma pinggir dan kulit atasnya sedikit.

Bahan :
10 butir telur, diambil kuningnya saja, sisihkan putihnya (kurleb 275 cc)
195 gr gula pasir halus
1/2 sdt baking soda
1/4 sdm emulsifier
110 gr terigu
1 sachet kopi nescafe mix pas
1/2 sdm susu bubuk
100 gr mentega
40 gr butter
1 sdm pasta mocca

  1. Panaskan oven hingga 180 derajat Celcius atau 350 derajat Fahrenheit. Sambil menunggu panas, lakukan langkah-langkah berikutnya.
  2. Olesi loyang ukuran 18cm x 18cm dengan mentega dan taburi dengan terigu.
  3. Cairkan mentega dan butter, lalu campur dengan pasta mocca.
  4. Kocok dengan kecepatan tinggi telur, gula, soda, dan emulsifier sampai adaonan mengembang putih.
  5. Campur terigu dan kopi, lalu tuangkan ke dalam adonan telur, kocok dengan kecepatan sedang sampai merata.
  6. Tuangkan sedikit demi sedikit campuran mentega, butter, dan pasta mocca cair ke dalam adonan sambil diaduk menggunakan spatula pelan-pelan sampai merata.
  7. Masukkan adonan ke dalam loyang, lalu panggang dengan oven selama 45-60 menit.
Selamat mencoba!!!

Minggu, Mei 18, 2008

Perkedel Kentang

Bahan :
1 kg kentang, direbus/dikukus/digoreng
125 gr terigu
2 sdm margarin/mentega
100 ml air
2 tangkai loncang, diiris kecil-kecil

Bumbu halus :
50 gr bawang merah goreng
1 sdt merica bubuk
1 sdt pala bubuk
Garam secukupnya

  1. Tumbuk kentang hingga halus.
  2. Campurkan bumbu dan loncang dengan kentang hingga rata.
  3. Panaskan air dan mentega di atas wajan dengan api kecil.
  4. Masukan terigu ke dalam air mentega, aduk rata hingga kalis.
  5. Campurkan adonan kentan dan adonan terigu hingga rata.
  6. Masukan 1 butir telur aduk hingga rata.
  7. Bentuklah adonan sesuai selera, celupkan ke dalam kocokan telur lalu goreng.

Soto Kediri

Warga di rumahku nyebutnya begitu. Soalnya resep ini didapat setelah coba-coba sekian kalinya untuk mendapatkan rasa soto seperti yang ada di Kediri kegemaran seluruh anggota keluarga. Akhirnya, bisa juga mirip-mirip. Kebetulan Ima ultah, hari ini masak soto Kediri komplit kegemarannya dan gudeg Jogja.

Bahan :
1/2 kg ayam fillet, tulangnya sisihkan untuk membuat kaldu
100 ml santan kara
3 lt air untuk kaldu
3 tangkai besar daun bawang (loncang), diiris halus
1 buah tomat merah, dibelah-belah 4

Bumbu halus :
7 siung bawang putih
11 siung bawang merah
2 ruas kunyit
7 butir kemiri
1,5 sdm ketumbar bubuk
2 cm jahe
1 sdt merica bubuk
Garam secukupnya

5 lembar daun salam
5 iris lengkuas
3 tangkai besar sereh, digeprek
5 lembar daun jeruk

  1. Rebus tulang ayam untuk mendapatkan kaldu.
  2. Tumis semua bumbu, kemudian masukkan ayam fillet, kecilkan api tunggu sampai ayam matang.
  3. Masukkan ayam+bumbu yang sudah ditumis ke dalam kaldu, panaskan 5 menit sampai mendidih.
  4. Tiriskan ayam, tunggu dingin, suwir-suwir atau diiris-iris dadau sesuai selera.
  5. Masukkan santan, tunggu mendidih, lalu tomat dan irisan loncang.
  6. Icip-icip dulu, kalo sudah pas berarti siap disajikan bersama pelengkap lainnya.
Pelengkap :
Cabe rawit direbus, kecap, irisan sledri, soun, kol iris-iris yang sudah direbus, tauge soto, kerupuk, perkedel, tempe garit.
Terserah selera masing-masing.....

Rabu, Mei 14, 2008

Bubur Gudeg


Kemarin, masak gudegnya banyak karena saya pikir akan ada tamu. Tapi kayaknya tamunya belum rejekinya disuguhin gudeg buatanku. Lalu, saya ingat kalo pas mudik yang termasuk paling dikangeni adalah bubur gudegnya simbah. Terakhir mudik, kira-kira setengah tahun lalu, simbah sudah tidak jualan bubur gudeg lagi. Terpaksa gigit jari deh waktu itu. Lha, pagi ini saya dengan semangat membuat bubur gurih untuk dimakan sama gudeg. Pagi-pagi jam 5 bangun langsung buat bubur meski semalaman baru tidur jam 2.30. Tapi tidak sia-sia, langsung sangat laris manis..... dan cara buatnya mudah.

Bahan :
1/2 liter beras, direndam semalam
1,5 liter air
100 ml santan kara
5 lembar daun salam
Garam secukupnya, sampai terasa cukup asin (gurih)

  1. Didihkan air, masukkan beras yang sudah ditiris dan daun salam. Sesekali diaduk biar tidak lengket di panci.
  2. Setelah jadi bubur, masukkan santan dan garam, aduk-aduk, tunggu sampai mendidih.
  3. Bubur sudah jadi, hidangkan dengan gudeg beserta baceman dan sambel gorengnya. Mmm mantaap....

Selasa, Mei 13, 2008

Gudeg oh gudegku....

Setelah kemarin-kemarin penasaran buntil, saya penasaran banget sama caranya buat gudeg. Gudeg itu makanan favoritku sejak kecil. Saking senengnya, sampai-sampai dulu waktu kecil pernah bercita-cita jadi bakul gudeg. Pas lagi pengin-penginnya buat gudeg, eh Sindo-ku hari Kamis, 8 Mei 2008 kemarin ngasih resep gudeg dari Wijilan. Wah, bener-bener pucuk dicinta ulam tiba. Cuman, saya buatnya baru kemarin dengan car-cara yang praktis dan cepat, dan sedikit penyesuaian. Hasilnya, yah lumayan enak, setidaknya orang serumah semua suka.....alhamdulillaah. Sampai-sampai anak-anak yang biasanya tidak mau makan sayur gudegnya, eh ini doyan!

A. Gudeg
Bahan A :
800 gr nangka muda, sisir.
500 ml air

Bumbu halus A :
3 siung bawang putih
5 siung bawang merah
2 sdm ketumbar bubuk
3 sdm kemiri halus
5 lembar daun salam
3 iris lengkuas
4 tangkai sereh, ditumbuk, diikat
350 gr gula merah
Garam secukupnya

  1. Masukkan semua bahan dan bumbu ke dalam panci presto. Panaskan, setelah mulai berbunyi panci prestonya tunggu sampai kurleb 15 menit.
  2. Jadi deh...
B. Baceman Gudeg
Bahan B :
1 kg telur, direbus, dikupas kulitnya
1/2 kg ayam, dipotong-potong
15 potong tahu magel (tahu yang sudah digoreng, seperti tahu pong) segitiga
Air kelapa dari 2 butir kelapa (kurleb 500 ml)

Bumbu B :
2 sdm bawang putih giling (sudah halus)
4 sdm bawang merah giling
2 sdm kemiri halus
1 sdm ketumbar bubuk
250 gr gula merah
Garam secukupnya
  1. Masukkan semua bahan dan bumbu jadi satu dalam kuali/wajan. Panaskan dengan api sedang-kecil sampai bumbu meresap. Diicip-icip sedikit.
  2. Jadi sudah.
C. Sambel Goreng Krecek
Bahan C :
250 gr krecek sapi (rambak kulit untuk masak)
500 gr tempe, iris kecil-kecil
Cabe rawit merah sesuai selera
900 ml air

Bumbu halus C :
4 siung bawang putih
7 siung bawang merah
1 ruas besar kencur
2 sdm kemiri halus
5 lembar daun salam
3 iris lengkuas
3 tangkai sereh, ditumbuk, diikat
7 lembar daun jeruk
Garam secukupnya
Gula merah secukupnya
  1. Masukkan semua bahan dan bumbu ke dalam kuali/wajan. Panaskan hingga bumbu meresap atau sampai asat airnya.
  2. Sudah jadi...
TIPS : Biar warna gudeg dan bacemannya mengkilat, dan juga rasanya lebih gurih, panaskan dengan minyak sedikit diaduk-aduk (seperti disangrai tapi menggunakan minyak sedikit saja).

Jumat, Mei 09, 2008

Kejutan!

Hari ini tadi ada beberapa kejutan buat saya. Pagi tadi ada tetangga yang datang, ternyata kemarin yang menjadi salah satu pembeli risolesku di arisan ibu-ibu RW. Beliau bilang, "Risolesnya enak, eh bisa ndak kalo kapan-kapan pesen?"......Wow surprise! Langsung deh cepet-cepet sambil gagap-gagap kujawab, "Em m m bi bisa!"

Kejutan kedua kudapat sore ini. Selesai mandi dan trus sholat di kamar, maunya beresin tempat tidur, dan.......surprise! Ada ular di bawah kasur! Ular kobra lagi. Panjangnya hampir 1 meter diameternya kira-kira 2 cm warnanya hitam. Sempet mau kupegang, karena kupikir mainannya anak-anak. Lha tapi kok gerak-gerak sendiri meliuk-liuk. Langsung aku lari terbirit-birit panggil bapaknya anak-anak kalo ada ular. Untung ada Mpok dan para tukang yang punya pengalaman ngurus ular. Akhirnya mereka berempat mengurusnya.

Sampai malam begini masih belum bisa melupakan kejutan-kejutan tadi, terutama kejutan kedua. Apalagi katanya kemungkinan masih ada induknya, karena yang kutemui itu tidak seberapa besar. Mau masuk kamar jadi deg-degan juga. Mau tidur jadi kurang jenak.

Doakan!

Buntil Daun Kacang



Kangeen banget sama masakan yang satu ini. Teringat waktu dulu suka makan buntil dari Magelang, uenaknya... Dibungkus daun pisang, daun talasnya bisa nyunyut mak nyuss. Berhari-hari penasaran pengin buat. Seminggu lalu pas ke pasar kaget dekat rumah tanpa sengaja ada satu pedagang sayur & bumbu langganan yang nawarin buntil. Namanya....pucuk dicinta ulam tiba! Tapi ternyata sampai hari ini tadi masih penasaran juga pengin buat. Setidaknya pengin tahu cara buatnya. Berdasarkan informasi sana sini mengenai bumbunya, akhirnya dibuat juga buntilnya. Biasanya buntil menggunakan daun talas atau daun pepaya, tapi meski tak ada daun talas daun kacang pun jadi... tidak dibungkus lagi!

Bahan :
6 unting daun kacang (mbayung-Jawa)
1 butir kecil kelapa parut muda
12 potong ikan pindang cuwe/tongkol
100 ml santan kara
250 ml air

Bumbu halus :
5 siung bawang putih
8 siung bawang merah
5 cabe rawit keriting (bisa diganti atau ditambah dengan cabe rawit utuh)
3 butir kemiri
1 ruas kunyit
1/2 sdt ketumbar bubuk
Garam secukupnya

3 lembar daun salam
2 iris lengkuas

  1. Daun kacang dipetik, dicuci, direbus sebentar sampai agak empuk, tiriskan.
  2. Atur daun kacang yang sudah direbus tadi di atas piring/alas menjadi lembaran-lembaran yang dapa digunakan untuk membungkus seperti kalo membuat lumpia.
  3. Isi dengan kelapa parut kira-kira 1 sdm dan ikan pindang, bungkus. Kalo mau dikasih "ranjau" bisa ditambahkan cabe rawit utuh di dalamnya.
  4. Tumis semua bumbu sampai matang, lalu masukkan santan, aduk-aduk sampai mendidih, tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk. Masukkan gulungan daun kacang yang sudah diisi tadi. Panaskan dengan api kecil. Tunggu sampai asat. Kalo kurang empuk, tambahkan air panas, panaskan dengan api kecil sampai asat lagi.

Kamis, Mei 08, 2008

Risoles

Malam Sabtu kemarin nungguin bapaknya anak-anak sampai jam 02.30 dini hari, lha kok malah kebablasan ga bisa tidur. Akhirnya, biar ngantuk buat kegiatan ngupas wortel trus marut dan ngiris-iris loncang (daun bawang). Ceritanya pengin buat risoles sekaligus bisa dijual di arisan ibu-ibu RW Sabtu siang. Yaah, karena masih mencoba, maka buatnya ga banyak. Secara garis besar resep didapat dari ibukku, tapi semua ukuran saya coba sendiri. Alhamdulillaah berhasil, cuma sedikit keasinan (minta kawin kali.....hihi). Inilah dia.....

Bahan isi :
2 buah wortel
4 tangkai daun bawang
125 gr ayam cincang
100 gr terigu
Air
2 sdm mentega/margarin

Bumbu isi :
3 siung besar bawang merah, iris tipis
1 buah bawang bombay, cincang
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
100 ml susu cair
2 sdm gula pasir

Bahan kulit :
2+2 butir telur
250+100 gr terigu
450 ml air
5 sdm maizena
75 ml minyak goreng (kurleb 2 sendok sayur)
Garam sedikit
125 gr tepung panir (tepung roti)

  1. Isi. Pertama-tama, cincang wortel (boleh diparut), iris daun bawang, dan cincang daging ayam.
  2. Siapkan semua bumbu isi, lalu siapkan terigu 100 gr dicampur air hingga volumenya 250 ml.
  3. Tumis bumbu isi dengan mentega, jika sudah wangi masukkan wortel, daun bawang.
  4. Jika sudah matang masukkan susu cair dan gula pasir, aduk rata. Kemudian masukkan sedikit demi sedikit terigu campur air yang sudah disiapkan dilangkah 2. Terus aduk sampai matang, mendidih. Dinginkan.
  5. Kulit. Kocok telur 2 butir sampai sedikit mengembang, lalu masukkan sedikit demi sedikit terigu 250 gr dan air bergantian sambil terus diaduk-aduk biar tidak ada yang menggumpal. Lalu masukkan maizena yang sudah dicampur rata dengan sedikit adonan kulit. Kalo ternyata ada yang menggumpal, saring adonan.
  6. Masukkan minyak goreng dalam adonan. Campur rata. Adonan siap dimasak menggunakan pan.
  7. Panaskan pan lebih dulu, kalo sudah panas, tuangkan adonan kulit kira-kira 1 sendok sayur besar, segera ratakan tipis pada pan dengan menggoyang-goyang pan. Panaskan lagi hingga kulit matang dan tidak lengket.
  8. Setelah kulit selesai dibuat, tunggu dingin baru diberi isi 1-2 sdt dengan meletakkan isi kira-kira di 1/3 tengah bawah, lalu lipat kulit.
  9. Setelah kulit diberi isi, taburi dengan terigu samapi rata, lalu masukkan pada kocokan telur (2 butir, boleh dikasih air sedikit aja), tiriskan sebentar, taburi dengan tepung panir. Siap digoreng.
  10. Jadi deh, kira-kira 20 biji.

Kamis, Mei 01, 2008

Sambel Pecel Lele

Tiga-empat hari ini menunya nyaris pecel lele terus gara-gara anak-anak kesenengan makan pecel lele buatan sendiri. Kunci suksesnya adalah pada goreng lelenya (sesuai selera, bisa dibuat kering atau tidak) dan yang pasti adalah sambelnya. Resep sambel pecel lele 'mak joss' ini tanpa sengaja saya dapatkan dari Mpok yang cerita kalo pernah tanya langsung ke penjual pecel lele di warung-warung tenda. Rasa sambelnya khas. Ternyata inilah resepnya.

Bahan :
15 cabe rawit merah
5 cabe merah keriting (mau tidak pake ya tidak apa-apa)
1/3 sdt terasi
1 siung besar bawang putih
2 siung besar bawang merah
2 butir kemiri
1 buah tomat merah
1 sdm gula merah
Garam secukupnya
1 buah jeruk pecel (jeruk sambel atau limau), diiris jadi 2.

  1. Semua bahan kecuali jeruk pecel digoreng sampai matang.
  2. Kalo sudah matang, trus diuleg senua.
  3. Terakhir, masukkan jeruk pecel, ditekan-tekan ke sambel biar airnya keluar, ratakan.