Welcome to Mother's Cook!
This blog provide practical, easier, attractive, and of course very delicious recipes. For everyone who likes traditional food or beginner cook or lazy to cook but would like to eat tasty food by your own hand, you can take and try recipes from this blog.
Have your fun day!

Selasa, November 04, 2008

Soto Santan Daging

Seminggu lalu jalan-jalan ke Bogor, ke tempat saudara di daerah Tajur. Pulang dari sana, cuci mata sedikit di industri rumah tas & sepatu yang terkenal itu. Tapi ada satu yang kutunggu-tungggu, yaitu makan soto mie Bogor. Trus coba cari-cari katanya di dekat pabrik ban Good Year ada yang terkenal enak, eh ga ketemu-ketemu, malah ketemu soto santan sapi Bang Ali. Tempatnya sederhana tapi cukup rame & rasanya lumayan... Ngeliat Saza & Ima makan keenakan jadi penasaran deh untuk buat sendiri. Rasanya ga jauh beda dengan soto daging di Kediri or soto ayam di Bok Ijo or soto Kediri buatan saya (tapi punya saya pake ayam). Selak penasaran kemarin pas Bapak datang dari Yogya saya masak soto santan, dan ternyata...mm sedep!

Bahan :
1/4 kg has dalam
1/2 kg daging pipi
3 liter air
150 ml santan kara
1 tangkai besar loncang, diiris tipis
1 buah tomat merah, dibelah 4

Bumbu : (sama persis soto kediri tanpa kunyit)

Bumbu halus :
7 siung bawang putih
11 siung bawang merah
7 butir kemiri
1,5 sdm ketumbar bubuk
2 cm jahe
1 sdt merica bubuk
Garam secukupnya

5 lembar daun salam
5 iris lengkuas
3 tangkai besar sereh, digeprek
5 lembar daun jeruk

  1. Tumis semua bumbu.
  2. Daging dipresto bersama bumbu yang sudah ditumis dan air 1 liter, 20 menit.
  3. Panaskan air 2 liter.
  4. Pindah kaldu dan air rebus 2 liter ke dalam panci biasa. Iris daging sesuai selera. Masukkan ke dalam panci.
  5. Tuang santan ke dalam panci, didihkan. Lalu masukkan irisan loncang. Terakhir masukkan tomat.
Pelengkap : tauge/kecambah, bawang merah goreng, irisan daun seledri, cabe rawit merah godhog.

Rabu, Oktober 22, 2008

Krengsengan

Lagi-lagi ini nih masakan Jawa Timur. Pertama kali ngrasain waktu di Kediri. Bahan yang digunakan bisa kambing, bisa ati ampela ayam. Mungkin pake yang lain juga bisa. Sekitar 3 minggu lalu waktu Bapaknya anak-anak ke Kediri ngantar Shiddiq, tiba-tiba rasanya pengin makan kambing krengsengan tapi mau ke pasar malasnya bukan main karena jalannya kurang nyaman menuju pasar terdekat yang jual kambing. Kebetulan saya lupa resepnya (dulu pernah tanya ke Ibu mertua), trus saya telpon ke Kediri tanya lagi deh... Ternyata saya baru tahu kalo bahannya bisa diganti dengan ati ampela ayam. Setelah beberapa hari nunggu tukang ayam yang lewat rumah bawa ati ampela, baru deh nyobain masak krengsengan. Wuih,wuih... gara-gara saking penginnya makan kambing mungkin, meski yang dimasak ati ampela ternyata rasanya jadi kambing! Uennak! Buatnya guampang lagi.

Bahan :
Ati ampela/daging kambing
Cabe rawit merah utuh, jika suka

Bumbu :
Bawang putih, dihaluskan
Bawang merah, dihaluskan
Merica, dihaluskan (bubuk)
Kecap manis
Garam
Daun jeruk
Petis udang, jika suka

  1. Ati ampela atau kalo daging kambing dipotong-potong dulu sesuai selera, diberi seluruh bumbu kecuali daun jeruk (dan petis) selama kurleb 30 menit.
  2. Masukkan bahan yang sudah dibumbui, cabe rawit, daun jeruk, dan petis dalam kuali. Panaskan dengan api kecil (ungkep) sampai matang.

Jumat, Agustus 29, 2008

Perkedel kentang

Ternyata buatnya gampang-gampang susah...

Bahan :
1 kg kentang
50 gr terigu
2 sdm margarin
50 gr daging giling
2 tangkai daun loncang diiris kecil-kecil

Bumbu :
8 siung bawang merah, diiris tipis, digoreng (bawang merah goreng kurleb 3 sdm)
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt pala bubuk
100 ml air

  1. Kentang dimasak sampai empuk, bisa direbus atau dikukus atau dikupas dulu lalu diiris lalu digoreng. Kalo mau lebih irit bahan bakar, digoreng.
  2. Tumbuk/haluskan kentang.
  3. Haluskan bawang merah goreng.
  4. Campurkan daging giling, bawang merah goreng halus, merica, pala, garam sedikit dulu.
  5. Panaskan air dengan api kecil, masukkan margarin sampai meleleh, lalu masukkan terigu. Campur sampai kalis. Campurkan adonan kentang dengan adonan terigu di atas api kecil sampai benar-benar campur. Matikan api.
  6. Masukkan telur 1 butir dalam adonan, campur sampai rata.
  7. Kocok lepas telur. Bentuk adonan sesuai selera, lalu celupkan ke dalam kocokan telur sebelum digoreng.
  8. Mmmm enyak enyak enyak....

Selasa, Agustus 26, 2008

Pepes Ikan Mas

Saya sangat terkesan dengan masakan pepes ikan mas Majalaya. Trus saya tanya sana sini tentang bagaimana membuat pepes ikan, lalu saya coba-coba, enak tapi belum se-nyoss pepes ikan Majalaya. Lalu ketika membeli buku kumpulan resep mak nyusss karangan Ny. Prudianti Tedjokusuma, maka saya coba buat dengan menggabungkan bumbu dan teknik membuat antara di buku resep itu sama yang sudah saya ketahui sebelumnya. Hasilnya beginilah.....nak nan!

Bahan :
1 kg ikan mas (2 ekor), dibersihkan perut dan sisiknya
6 ikat kemangi, diambil daunnya, bagi 2 bagian
3 butir tomat hijau, diiris tipis
1 butir telur, dikocok lepas
1-2 butir jeruk lemon
Daun pisang untuk membungkus
Lidi/tusuk gigi untuk menyemat

Bumbu halus :
4 siung bawang putih
8 siung bawang merah
2 butir kemiri
2 cm kunyit
1/2 lingkaran gula merah
Garam secukupnya

2 batang serai
2 lembar daun salam
2 iris lengkuas

  1. Lumuri ikan dengan garam kira-kira 1 sdt dan air jeruk, diamkan.
  2. Siapkan bumbu halus dan bumbu lainnya
  3. Tumis bumbu halus sampai matang. Campurkan tidak di atas api bumbu halus yang sudah matang ke dalam kocokan telur, aduk rata. Lumuri ikan tadi dengan bumbu ini.
  4. Siapkan kukusandi atas api, lalu daun dan lidi.
  5. Atur di atas daun dengan urutan separo bagian kemangi lalu daun salam, irisan lengkuas, dan serai, lalu ikan, irisan tomat hijau, separo bagian kemangi lagi. Bungkus yang rapi.
  6. Masukkan ikan yang sudah dibungkus ke dalam kukusan. Kalo sudah mendidih, kecilkan api dan biarkan sampai 2 jam.
Pelengkap :
Lalapan, sambel bajak+kecap+petis sedikit kalo suka.

Kamis, Agustus 21, 2008

Sambel Bajak

Tak tahunya anak-anakku itu suka sekali makan sambel ini. Sambel ini selain enak juga tidak terlalu pedas karena dimasak hingga benar-benar matang.

Bahan dan bumbu :
1 ons cabe merah giling
1 sdt terasi udang
1 buah tomat, diiris dadu kecil-kecil
Garam dan gula pasir secukupnya

  1. Haluskan/uleg semua bahan dan bumbu.
  2. Panaskan sedikit minyak, lalu goreng sambel sampai matang dengan api kecil sambil sesekali diaduk supaya rata matangnya.

Selasa, Agustus 19, 2008

Mie Kakap


Mie kakap setahu saya baru ada di Jogja, di restoran Moro Seneng. Mie ini dibuat dari bahan dasar ikan kakap. Kemarin waktu mudik ke Jogja mampir beli mentahnya (mie keringnya--belum dimasak) sekalian buat oleh-oleh. Cara buatnya kurleb hampir seperti buat mie goreng biasa, hanya saja mienya sebelum dimasak direbus dulu.

Bahan :
500 gr mie kakap kering
75 gr udang
75 gr ayam fillet, potong kecil-kecil
5 butir bakso sapi, potong-potong
150 gr sawi hijau, dipotong-potong
50 gr daun loncang, dipotong 1cm
Air untuk merebus mie

Bumbu :
3 siung bawang putih dihaluskan
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt saus tiram
Kecap asin, kecap manis, garam secukupnya
  1. Didihkan air, rebus mie kakap kering sampai empuk, lalu tiriskan.
  2. Tumis bumbu, kecuali kecap dan garam sampai matang, lalu masukkan udang, ayam, dan bakso, masak sampai matang.
  3. Tuang sedikit air (kurleb 100 ml), masukkan sawi, tunggu sampai mendidih, masukkan kecap dan garam biloa perlu saja, lalu masukkan mie kakap yang sudah direbus dan daun loncang. Aduk hingga rata dan bumbu meresap.
  4. Mmmm....

Senin, Agustus 18, 2008

Ayam Bumbu Tomat

Hari ini nyoba resep dari Seri Makanan Anak Selera Oriental--lauk ayam, karangan Mary Winata (terbitan Gramedia). Di resepnya, bagian yang dimasak cuma pahanya, tapi yang saya masak semua bagian kecuali cakarnya. Resep ini mirip dengan ayam tomat buatan ibukku tapi ada sedikit perbedaan menggunakan kecap asin dan cabe bubuk, serta metodenya. Masaknya mudah. Di bawah ini merupakan hasil yang saya kerjakan.

Bahan :
1 ekor ayam
500 gr tomat matang
3 sdm minyak goreng untuk menumis

Bumbu :
3 siung bawang putih, dihaluskan
1 sdt merica bubuk
2 sdm gula pasir
7 sdm kecap asin
1 butir bawang bombay
Garam secukupnya

  1. Potong-potong ayam sesuai selera, taruh di mangkok.
  2. Lumuri ayam dengan bawang putih, 1/2 sdt merica, 1 sdm gula pasir, 4 sdm kecap asin, garam. Diamkan 30 menit, sambil mengerjakan yang lain.
  3. Rebus tomat, buang kulitnya, hancurkan.
  4. Iris kecil-kecil bawang bombay.
  5. Goreng ayam sampai matang.
  6. Tumis bawang bombay, lalu masukkan 1/2 sdt merica, 3 sdm kecap asin, 1 sdm gula pasir, dan tomat sampai matang.
  7. Masukkan ayam, kecilkan api, diamkan sampai bumbu meresap.
  8. Mmmm.....nak...
NB :
Di resep aslinya menggunakan kaldu ayam untuk tambahan kuahnya, bubuk cabe untuk sedikit rasa pedas, dan irisan piterseli sebagai taburan.

Rabu, Agustus 13, 2008

Soto Tangkar

Masakan soto tangkar dari Ibuk sungguh belum ada tandingannya. Setelah saya tinggal di Jakarta baru tahu kalo ternyata soto tangkar adalah khas Betawi. Tapi saya coba makan soto tangkar di sini belum ada rasanya yang semantap masakan Ibuk. Ternyata bumbunya sederhana, tapi saya coba berkali-kali baru kali ini rasanya mantap. Mau tahu rahasianya......?

Bahan :
1/2 kg tulang muda (iga)
1/4 kg sandung lamur
1/4 kg jerohan (paru dan babat---kalo suka)
1500 ml air
500 ml santan dari 1/2 butir kelapa
100 gr daun loncang, diiris tipis

Bumbu halus :
7 siung bawang putih
12 siung bawang merah
1 sdt merica
2 sdt ketumbar
1 sdt jinten
9 cabe merah
Garam secukupnya

3 cm jahe, digeprek
3 iris lengkuas
5 lembar daun salam

  1. Presto tulang muda (iga), sandung lamur, dan jerohan selama 15 menit.
  2. Tumis semua bumbu sampai benarbenar matang. Panaskan hingga mendidih.
  3. Masukkan irisan daun loncang, biarkan sampai mendidih.
  4. Masukkan tumisan bumbu dalam rebusan tulang muda, sandung lamur, dan jerohan.
  5. Sajikan dengan pelengkapnya : tomat iris, bawang merah goreng, sambal rebus, kecap manis, dan emping. Weleh-weleh...suedep!

Nasi Bakar Peda

Kemarin pagi baru kesampaian nyoba buat nasi bakar peda dari resep di Femina minggu lalu. Cuma ada satu bahan yang ternyata saya tidak punya persediaan (kelupaan nyiapin). So, pagi-pagi kemarin kerja keras bakar-bakarnya. Pada dasarnya membuat nasi beserta bumbunya cukup simpel. Cobain deh, lumayan enak....

Bahan :
500 gr beras
2 ekor ikan asin peda, dikukus lebih dulu, diambil dagingnya, buang durinya
100 gr santan kara
550 gr air
(Santan kara dan air di atas sebagai ganti santan 750 gr dari kelapa 1/2--total air santan dikira-kira menurut jenis berasnya)
2 sdm minyak goreng, untuk menumis
20 helai daun kemangi
Daun pisang, untuk membungkus
Lidi, untuk menyemat

Bumbu :
3 siung bawang putih, diiris tipis
5 siung bawang merah, diiris tipis
cabe merah/rawit sesuai selera, diiris serong tipis
2 cm kunyit, diiris tipis/dihaluskan
Garam secukupnya

  1. Beras diaron menggunakan santan. Rebuslah santan hingga mendidih, masukkan beras, kecilkan api, sesekali diaduk sampai air asat (beras setengah matang).
  2. Tumis bumbu.
  3. Masukkan ikan peda yang sudah dihancurkan dan daun kemangi.
  4. Campurkan bumbu dan ikan peda dengan nasi aron.
  5. Kukus kurleb 30 menit.
  6. Bungkus jadi 6 bagian lalu bakar sampai daun kehitam-hitaman.
  7. Sajikan dengan sambal terasi.

Senin, Agustus 11, 2008

Sayur Lodeh

Lodeh, weleh weleh.... ini sayur favoritku yang pertama sejak kecil. Dulu waktu kecil tidak doyan sayur, begitu kenal lodeh, weleh weleh...intip (kerak nasi) satu lembar habis kulahap pake sayur lodeh ini (eh, kuahnya thok ding). Ternyata sayur lodeh ini juga dipake sebagai syarat tolak balak oleh masyarakat di beberapa daerah (inget waktu zamannya habis tsunami di Aceh ada isu tsunami bakal terjadi di DIY-Jateng). Saya juga belum tahu bagaimana sejarahnya kok bisa begitu. Tapi yang jelas, lodeh ini memang moi...uennak tenan tur nggawene sipil. Isinya bisa manut selera.

Bahan :
500 gr kluwih, gori (nangka muda), terong, jipang (labu siam), kacang panjang, so (daun melinjo), kulit melinjo atau melinjo mudanya, pepaya muda, rebung (batang bambu muda), dll. Semua dipotong-potong sesuai selera. Bisa dimodifikasi dengan tempe diiris kecil panjang atau dengan bahan tahu putih saja diiris dadu.
250 gr tetelan/iga sapi/skengkel/cakar ayam
1 liter air
1 liter santan dari 1 butir kelapa yang tua

Bumbu :
5-7 siung bawang putih yang besar, diiris tipis
12 siung bawang merah, diiris tipis
5 lembar daun salam
3 iris lengkuas
7 cabe rawit merah, diiris serong
3 cabe hijau, diiris serong
1 kerat tempe busuk
1 sdm gula merah
Garam secukupnya

  1. Buat kaldu terlebih dulu dari air 1 liter dengan 259 gr bahan dari sapi atau ayam.
  2. Masukkan seluruh bumbu, tunggu sampai mendidih.
  3. Masukkan bahan satu per satu diurutkan yang paling keras terlebih dahulu.
  4. Masukkan santan, tunggu msndidih, lalu diicip-icip dulu.
  5. Jadi deh...
NB : Bila ingin membuat lodeh dengan bahan tempe atau tahu saja, cabenya hijau saja yang banyak. Kalo lodeh tempe ini terkenal dari daerah Wonosari (DIY), biasa dimakan menggunakan nasi merah dan empal atau tahu dan ayam bacem.

Sabtu, Juli 26, 2008

Sarden Ikan Cuwe

Sarden ini merupakan favorit anak-anak. Dulu, awalnya saya coba buat makanan ini karena Ima seneng banget makan apa saja pake saus tomat. Lalu, inget masakan ini. Daripada beli kalengan terus (selain tidak sehat juga MB alias Mbikin Boros). Nah, bahannya cukup murah meriah pake ikan pindang Cuwe bisa beli di tukang sayur atau pasar. Biasanya ditempatkan di keranjang-keranjang kecil. Ikan pindang Cuwe ini biasanya ada 2 macam, yaitu yang besar sudah diiris-iris tinggal dagingnya aja dan yang kecil-kecil utuh masih ada duri dan kepalanya. Lha kalo saya lebih suka yang kecil-kecil utuh karena lebih gurih.

Bahan :
15 ekor ikan Cuwe pindang
1/2 liter air

Bumbu :
4 siung bawang putih, dihaluskan
3 cabe merah keriting (atau sesuai selera), dihaluskan
1/2 sdt merica bubuk
2 cm jahe digeprek
7 sdm saus tomat
Gula pasir secukupnya (kurleb 1 sdm)
Garam secukupnya

  1. Goreng setengah kering ikan pindang Cuwe.
  2. Tumis bumbu.
  3. Masukkan ikan Cuwe yang sudah digoreng ke dalam bumbu, aduk-aduk sedikit.
  4. Tambahkan air, ratakan bumbunya, panaskan denganapi kecil. Tunggu sampai merasuk.
  5. Jadi deh...
NB : Kalo saya suka ditambah telur (2 butir). Masukkan telur dalam keadaan api masih hidup sambil diratakan dengan kuahnya.

Selasa, Juli 22, 2008

Asem-asem

Hari ini saya berencana membuat Asem-asem daging sapi. Biasanya bahan yang saya pake bukan danging sapi tapi ayam. Dan setiap kali memasak ini ada 2 kenangan yang selalu teringat. Pertama, masakan ini kegemaran Bapak. Dan yang kedua dulu waktu Mas Ir tugas di Cepu, waktu itu saya habis melahirkan Ima 30 hari, saya nekad ikut Mas Ir ke Cepu (saya masih tinggal di Jogja). Sebenarnya sudah dilarang Ibuk karena belum 40 hari. Tapi saya ngeyel berhubung merasa sangat sehat. Ternyata di perjalanan, tujuan berubah jadi ke Kediri dulu. Setelah beberapa hari di Kediri dengan acara-acara keluarganya yang padat, akhirnya begitu mau berangkat ke Cepu saya mulai sakit demam. Trus, dengan tekad tinggi (nekad kali...) kami berlima (Shiddiq, Ima, saya, Mas Ir, dan Tri-pembantu) berangkat ke Cepu, tapi lagi-lagi berubah arah menuju ke Ngawi dulu nginap semalam di rumah Abi. Saya mulai tambah parah tapi tidak dirasakan. Sebenarnya ditahan Abi untuk tinggal aja, tapi saya nekad karena pengin deket-deket suami, akhirnya tetap berangkat ke Cepu. Sampai Cepu saya demam tinggi tapi tetap pengin masak. Ya masak asem-asem ayam, pas Mas Ir ke kantor. Sehari itu saya belum makan karena rasanya nggak enak, di mulut pahit. Saya pikir saya masak keasinan sekali sampai pahit. Ternyata setelah Mas Ir pulang dari kantor dan makan masakan saya, bilang enak sekali sampai tambah-tambah terus. Saya masih berpikir Mas Ir hanya menghibur saya. Malam-malam sekali saya dipaksa makan oleh Mas Ir, alhamdulillah ternyata mulai bisa merasakan enaknya makan. Eh, ternyata memang enak. Ooo...berarti rasa pahit itu cuma di mulut karena demam tinggi itu. Syukurlah waktu itu Ima tidak tertular. Beberapa hari di Cepu, akhirnya pulang ke Jogja tapi saya masih belum sehat betul, sampai rumah mondok deh di RS Sardjito beberapa hari karena setelah cek darah trombositnya turun sekali, Bapak khawatir terkena DB. Syukur alhamdulillah ternyata tidak. Malah Abi juga sempat jenguk di rumah sakit waktu itu. Yah begitulah story dari masakan ini.

Bahan :
1 ekor ayam, dipotong-potong
atau
3/4 kg daging sapi, dipresto lebih dulu 10-15 menit, dipotong-potong
1,5-2 liter air untuk kuah

Bumbu :
5 siung bawang putih, diiris tipis
8 siung bawang merah, diiris tipis
3 lembar daun salam
3 iris lengkuas
5 butir tomat hijau/belimbing wuluh dipotong-potong (kalo terpaksa pake tomat merah 1-2 butir saja), atau dikombinasikan
Garam secukupnya

  1. Masukkan seluruh bahan dan bumbu dalam panci, masak sampai matang dan bumbu meresap.
  2. Jadi deh....

Senin, Juli 21, 2008

Ayam Lodoh/Lodho

Kemarin rasanya seneng sekali...karena nyoba buat Ayam Lodoh dan akhirnya berhasil. Sebenernya ini bukan yang pertama kali nyoba. Nggak tau lagi sudah yang ke berapa.

Masakan khas Trenggalek ini kegemaran Bapak mertua. Terakhir kemarin ngrasain pas mudik ke Kediri, perjalanan pulang dari nginap semalam di Pantai Karanggongso rame-rame seluruh keluarga besar mampir di rumah makan Pak Yusuf spesialis Ayam Lodoh langganan Bapak mertua.
Di rumah makan itu menu spesialnya adalah Ayam Lodoh dengan nasi gurihnya dan sebagai pendampingnya adalah urap.

Setelah berhasil membuat Ayam Lodoh dan urap sekalian bothok, tidak lupa nasi gurihnya kemarin langsung kita bawa ke Bintaro trus rame-rame sama Mas Ir, Ima, Syauqi, Adi, Saza, Om Jon, Tante Dina, dan tidak ketinggalan Mikmi makan di Bintaro (rumah Om Jon-Tante Dina) sekalian silaturahmi (sudah lama tidak jenguk). Wow...asik sekali. Rasa mulut ni seperti tidak mau berhenti. Tapi berhubung lagi usaha keras untuk diet (maklum, sudah gendut banget), akhirnya kutahan-tahan bener. Selama perjalanan pulang masih terbayang-bayang terus dan rasanya jadi lapar lagi....

Bahan :
2 ekor ayam utuh (belah dada-seperti ingkung)--ayamnya ayam kampung lebih enak
1 butir kelapa tua, diparut
1 liter air
1 genggam cabe rawit merah
Arang secukupnya untuk membakar

Bumbu : (persis Opor)
1 genggam bawang putih
2 genggam bawang merah
5 butir kemiri
2 sdt ketumbar bubuk
2 sdt jinten bubuk
5 lembar daun salam
3 iris lengkuas
3 tangkai serai, geprek lalu diikat
5 lembar daun jeruk
Garam secukupnya

  1. Haluskan bawang putih, bawang merah, kemiri.
  2. Tumis semua bumbu dalam wajan sampai matang.
  3. Tuangkan kurleb segelas santan. Tunggu sampai matang, masukkan 1 ingkung ke dalamnya, panaskan dengan api kecil sambil ditutup kurleb 15 menit (sampai matang dan bumbu meresap).
  4. Angkat ingkung yang sudah berbumbu. Ulangi langkah 3.
  5. Siapkan bakaran, bakar ayam-ayam tersebut sampai ada sedikit gosong-gosong.
  6. Tuangkan sisa santan dan cabe rawit ke dalam bumbu tadi, panaskan hingga matang untuk kuah.
  7. Sajikan ayam bakar terpisah dengan kuahnya.
NB : kalo wajannya besar, masukkan 2 ingkung sekaligus ke dalam wajan untuk dibumbui.

Sabtu, Juli 19, 2008

Bir Plethok

Minuman ini merupakan minuman kegemaran Raja Yogyakarta, Sri Sultan HB IX. Saya mencoba pertama kali di sebuah restoran di Kraton Yogyakarta (maaf, lupa namanya). Rasanya sangat segar tapi menghangatkan badan. Bagi yang lagi masuk angin, kalo minum ini dijamin berangsur-angsur lega (kalo saya langsung sendawa-sendawa). Pokoknya "Joss mantab!" kata ibu mertua saya. Kalo dilihat seperti bir.

Bahan :
250 gr jahe, dikupas, digeprek
1 tangkai daun serai yang segar
Kayu manis, kira-kira sepanjang jari tengah orang dewasa
3 butir cengkeh
1 genggam secang
2 liter air
5 butir jeruk lemon
Gula pasir secukupnya

  1. Rebus dalam panci semua bahan, kecuali jeruk lemon, sambil ditutup kurleb 30 menit dengan api sedang.
  2. Bila sudah mendingin (hangat), masukkan perasan jeruk lemon ke dalam rebusan, aduk rata.
  3. Blender supaya berbuih (semakin banyak jeruk, semakin berbuih dan segar), dan boleh langsung diminum (hangat-hangat) atau didinginkan, dimasukkan lemari es, diminum dingin.

Kornet

Resep ini merupakan resep turun-temurun dari keluarga Ibuk. Rasanya lebih enak dari kornet kemasan kaleng karena dagingnya murni dan segar....

Bahan :
3/4 kg daging iga (daging dari tulang iga yang dikuliti)
2 sdm mentega untuk menumis
Air secukupnya

Bumbu :
1 sdt sendawa
1 sdt merica bubuk
1 sdt pala bubuk
2 sdt garam
2 butir tomat, diiris bundar tipis
5 bawang putih, diiris tipis
8 bawang merah, diiris tipis
Saus tomat secukupnya
Gula pasir secukupnya

  1. Potong daging sesuai selera.
  2. Haluskan dan campur sendawa, merica, pala, dan garam.
  3. Ratakan bumbu halus pada daging yang sudah dipotong-potong, diamkan selama 10 jam dalam lemari es.
  4. Tumis bawang putih dan bawang merah dengan mentega.
  5. Atur dalam presto dengan urutan daging, bumbu tumis, tomat, beri air sampai hampir setinggi tumpukan daging.
  6. Panaskan presto, tunggu sampai tekanan tinggi (peluit berbunyi), tunggu kurleb 15 menit.
  7. Matikan kompor, buka kunci presto, biarkan sampai tutup terbuka dengan sendiri.
  8. Panaskan di atas wajan dengan api kecil sambil tambahkan saus tomat hingga warna kemerahan, lalu tambahkan gula pasir. Dan juga garam jika perlu.
  9. Hidangkan panas-hangat.

Jumat, Juli 18, 2008

Oleh-oleh dari Kediri......Tahu Tek

Lama tidak on karena mudik ke Yogya dan Kediri kira-kira sebulan. Habis itu baru istirahat ngilangin capeknya & bebenah rumah. Oleh-oleh dari Kediri, ada beberapa jenis makanan favorit dari sana. Setiap pulang ke Kediri nyaris tidak lupa untuk menyantap makanan-makanan itu, Tahu Tek (Kediri dijuluki kota Tahu-tahunya memang enak, digoreng thok sudah uenaak & jadi rebutan), Soto Bok Ijo Kediri, Ayam Lodoh di Trenggalek, Lontong Kikil, Rujak Cingur, dan yang pasti Pecel Tumpang (hampir tiap hari makan...). Tahu Tek buat ketagihan bener..., asal doyan petis!

Bahan :
2 potong tahu ukuran besar, dipotong kotak kecil-kecil
2 butir telur, dikocok
Garam secukupnya
1 tangkai daun bawang/loncang dipotong kecil-kecil
1 tangkai daun seledri, dipotong kecil-kecil
1 ons toge soto, direndam air panas sebentar
Bawang merah goreng secukupnya

Kuah :
2 siung bawang putih
1 ons kacang kupas, disangrai/digoreng
Cabe rawit/merah keriting sesuai selera
90 ml kecap manis
40 ml air matang
1 sdt petis udang

  1. Campurkan tahu, telur, dan garam, lalu digoreng dengan ukuran sesuai selera.
  2. Haluskan bawang putih, kacang, dan cabe. Campurkan dengan kecap, air, dan petis.
  3. Jadi deh, tahu telur goreng ditaburi toge, daun bawang, seledri, dan bawang merah goreng, lalu disiram kuahnya....selamat mencoba.

Senin, Juni 09, 2008

Sambel Tumpang

Lha ini dia! "Makanan pendamping sunnah mu'akad" dari "makanan wajib" di Kediri. Makanan wajibnya Pecel. Tapi jangan salah, ternyata tidak semua orang Kediri doyan Sambel Tumpang. Padahal, menurut saya, masakan ini penggugah selera. Shiddiq dan Ima jadi doyan makan sayur karena makan Pecel dicampur Tumpang ini. Tak dikira, ternyata Saza juga ketagihan meski kalo makan sambel megap-megap kepedesan kadang diselingi nangis sedikit, tapi habis itu "hak" lagi. Dulu sebelum kawin sama orang Kediri, pernah Ibuk membuat ini tapi masih belum tertarik, melirik pun tidak. Ya gara-gara kawin sama orang Kediri, saya jadi doyan, dan minta resepnya sama Ibu mertua. Cuma, untuk membuat Sambel Tumpang ini kalo di Jakarta dan sekitarnya agak susah cari bahan dasarnya (tempe busuk) karena rata-rata tempe di sini dibuat dengan dicampur jagung, dan ternyata susah terjadi pembusukan. Yang sudah-sudah akhirnya cuma kering. Tapi jangan kuatir, yang penting kenali tempenya dulu. Dari pengalaman, asal beli tempe yang dibungkus daun pisang berbentuk segitiga atau segiempat satu-satu potong itu bahan asli kedelai (bukan campuran dengan jagung). Lalu, untuk membusukkan silakan disimpan dalam tas plastik ditutup 2-3 hari, tempe busuk siap diolah (atau setelah itu mau disimpan dalam lemari es sebagai persediaan tempe busuk). Oya, Sambel Tumpang ini bumbunya sama persis dengan Lodeh, hanya berbeda teknik mengolahnya.

Bahan :
5 potong tempe busuk
3 potong tempe segar
(Bisa digantikan semuanya dengan 8 potong tempe setengah busuk)
500 ml air
100 ml santan kental (kara) atau 250 ml santan dari 1/2 butir kelapa

Bumbu :
5 siung bawang putih (boleh diiris tipis)
8 siung bawang merah (boleh diiris tipis)
Cabe rawit/merah keriting sesuai selera, dipotong-potong
3 lembar daun salam
2 iris lengkuas
1 sdm gula merah
Garam secukupnya

  1. Rebus/kukus tempe, bawang putih, bawang merah, cabe.
  2. Tumbuk tempe, bawang putih, bawang merah, dan cabe, tidak perlu sampai halus.
  3. Rebus air.
  4. Masukkan tempe, bawang, dan cabe yang sudah ditumbuk ke dalam rebusan air.
  5. Masukkan sisa bumbu lainnya, dan yang terakhir santan. Didihkan dan diicip-icip sampai pas asin dan manisnya.
NB : Kalo senang kental (klintrek-klintrek-Jawa) boleh ditambah terigu atau maizena 1sdm yang dilarutkan dengan sedikit air terlebih dulu. Oya, kalo saya, suka saya tambah krecek (kerupuk kulit untuk masak).

Sabtu, Mei 31, 2008

Pecel Tempe


Masakan ini tidak biasa di daerah asal saya, Jogja, tapi digemari warga di kampung Kediri sana. Setelah saya cek ke Ibuk, ternyata pernah tahu masakan ini karena Bapak dari Jawa Timur juga, so kesimpulan sementara masakan ini berasal dari daerah Jawa Timur....(boleh dilakukan penelitian-red). Ada 2 cara memasak bahannya boleh dikukus atau dibakar. Namanya pecel tempe, tapi ternyata isinya bisa macam-macam, tidak hanya tempe, tapi ada tahu, terong, dan telur rebus. Rasanya....mantab!

Bahan :
Tempe, tahu, terong, tahu.
Santan kental (kara juga boleh)

Bumbu :
Bawang putih
Cabe merah (boleh ditambah rawit, sesuai selera)
Kemiri
Garam secukupnya

  1. Kukus semua bahan dan bumbu kecuali garam sampai matang. Kalo dibakar, bumbunya direbus aja.
  2. Kalo sudah matang, bahan-bahan diatur dalam piring.
  3. Bumbu dihaluskan, masukkan ke dalam santan dan panaskan hingga matang dan bumbu menyatu. Jangan lupa kasih garam.
  4. Tekan-tekan bahan dalam piring, siramkan santan berbumbu tadi di atasnya.
NB : Kalo kurang kental boleh ditambah maizena yang sudah dilarutkan dalam air secukupnya.
Pelengkap : mentimun dicacah, kemangi, sebarkan di atas pecel.

Jumat, Mei 30, 2008

Rendang Ayam


Rendang itu sebenarnya enak. Tapi Mas Ir tidak suka karena katanya bumbunya terlalu menyengat. Tapi (eh, tapi lagi), sejak saya coba buat sendiri rendang ayam ternyata Mas Ir jadi suka, dan kalo makan bolak-balik nambah.

Bahan :
1 kg ayam, dipotong-potong (kalo mau daging or telur juga boleh)
200 ml santan kara
Air secukupnya

Bumbu halus :
4 siung bawang putih
10 siung bawang merah
100 gr cabe merah (atau sesuai selera)
4 butir kemiri
1 sdm ketumbar bubuk
1 sdm jinten bubuk
4 cm jahe
Garam secukupnya
Gula merah secukupnya

5 lembar daun salam
3 iris lengkuas
2 tangkai sereh, digeprek, diikat
6 lembar daun jeruk
1 lembar daun kunyit (bisa diganti dengan 2 cm kunyit dihaluskan)

  1. Tumis semua bumbu sampai matang.
  2. Tuangkan santan aduk-aduk, panaskan dengan api kecil sampai mendidih.
  3. Masukkan ayam/daging/telur, aduk sampai merata bumbunya. Tutupi dan panaskan tetap dengan api kecil sampai bumbu benar-benar meresap (biasanya akan tampak minyak memisah). Sesekali dibalik-balik. Kalo perlu tambah air secukupnya.

Chawanmushi


Chawanmushi artinya cawan kukus. Cara memasaknya adalah dengan mencampur semua bahan ke dalam sebuah cawan atau mangkuk, lalu dikukus. Biasa digunakan sebagai makanan pembuka . Yang pasti sangat bergizi dan sangat mudah buatnya.

Bahan :
5 butir telur
1 liter air
50 gr ayam fillet, dipotong kecil-kecil
50 gr udang kupas (boleh dipotong-potong kalo kebesaran)
2 butir bakso (ini modifikasi dari saya sendiri)
Mitsuba, ini sejenis seledri, kalo tidak ada bisa diganti seledri

Bumbu :
2 sachet (3 sdm) dashi
4 sdm soy sauce (kikkoman)
Garam sedikit aja

  1. Rebus air dan dashi.
  2. Kocok telur sampai tercampur antara putih dan kuningnya aja, atau diaduk-aduk saja jangan sampai keluar buih.
  3. Kalo air dashi sudah mulai dingin, campurkan pelan-pelan sambil diaduk-aduk dengan telur kocok. Usahakan tidak berbuih. Masukkan soy sauce. Icip, kalo kurang asin, tambahkan sedikit garam.
  4. Masukkan ayam, udang, dan bakso.
  5. Atur dalam cawan/mangkuk (boleh yang kecil-kecil atau sekaligus satu tapi besar muat seluruhnya) mitsuba atau daun seledri di bagian dasar, lalu tuang adonan yang tadi dibuat secukupnya dalam cawan.
  6. Kukus kira-kira 20-30 menit, dengan ditutup kain dan tutup sedikit terbuka supaya tidak terlalu keras.

Kamis, Mei 29, 2008

Sup Miso

Kalo masakan Jepang, mas lan mbakyuku yang di Rempoa tuh hobi banget. Semula saya belum bisa menikmati, tapi beberapa kali diajak sama om Jon & tante Dina di Bintaro dan mas lan mbakyuku itu makan di rumah makan Jepang, lha sekarang saya jadi penikmat masakan Jepang juga, apalagi Mas Ir dan anak-anak ternyata juga doyan banget. Nah, sebagai pemula, saya coba buat sup Miso ini. Kebetulan bumbu-bumbunya sudah dibawain sama mas Adit lan mbakyu Santi ku itu pas Ima ultah kemarin. Ternyata sungguh cepiil (kata anakku-red).

Bahan :
Tahu sutra/tofu, dipotong kotak-kotak
Daun bayam beberapa helai, boleh juga sawi dipotong tipis-tipis
1 tangkai daun bawang, diiris halus
Sejumput rumput laut hijau
500 ml air

Bumbu :
1 sachet (kurleb 1,5 sdm) dashi (bubuk kaldu ikan)
2 sdm miso (sejenis tauco, rasanya sangat mirip tauco lokal, tapi dibuat dari campuran beras & kedelai, teksturnya lebih halus dari tauco lokal)

1. Panaskan air dalam panci hingga mendidih.
2. Masukkan dashi.
3. Larutkan miso dengan sedikit air, tuangkan ke dalam panci berisi air dashi.
4. Masukkan tahu, rumput laut, daun bawang.
5. Selesai dah...

Sayur Terubuk

Terubuk itu ternyata bunga pohon tebu. Saya jadi inget waktu tinggal di Jogja sepanjang waktu dulu belum pernah dengar bunga tebu disayur, padahal di Jogja ada 2 pabrik gula, dan kebetulan waktu saya kecil rumah ibuk bapakku diapit kebun tebu. Sayur terubuk atau sayur besan ini rasanya segeeer sekali padahal bersantan. Kemarin waktu buat tidak dapet terubuk, akhirnya kuganti aja dengan labu siam. Buatnya mudah sekali.

Bahan :
Terubuk (bisa diganti labu siam karena segernya, dan sempat terpikir pake asparagus karena teksturnya mirip terubuk).
1 buah kentang yang besar
1 renteng pete
Sohun secukupnya
100 ml santan kara
1 liter air

Bumbu halus :
3 siung bawang putih
5 siung bawang merah
Cabe merah sesuai selera
3 biji kemiri
1 sdt ketumbar bubuk

Salam, lengkuas

  1. Bumbu ditumis.
  2. Masukkan santan.
  3. Tambahkan air.
  4. Masukkan kentang, pete, dan terubuk.
  5. Sajikan dengan sohun yang sudah direbus.
Mudah kan, silahkan mencoba!

Lama tidak nge-blog bukan tidak masak sama sekali tapi karena lagi penasaran menambah tampilan & fasilitas dikit-dikit sana-sini dalam blog ini. Akhirnya, kemarin tanpa sengaja sudah bisa nambah kolom dalam blog ini (bukan ganti template lho...). Dan hari ini sudah bisa buat tombol print untuk masing-masing posting. Yah, saya seneng sekali, maklumlah wong saya itu gaptek banget apalagi urusan internet dan pemrograman, akhirnya bisa melakukan ini semua, meski masih sebatas copy-paste javascript dari para pecinta blogger. Kira-kira seminggu lalu saya pengin sekali makan sayur terubuk, yang ternyata disebut juga sayur besan. Memang sih, pertama kali saya makan pas kondangan manten di tetangga saya yang Betawi asli. Sudah usaha pesen terubuk ke Bang Toyib si tukang sayur yang lewat rumah setiap pagi, sampai beberapa hari tidak dapat terubuknya. Tapi dasar saya, saking penginnya, tidak ada rotan akar pun jadi, tidak ada terubuk labu siam pun jadi. Berikutnya, saya juga coba 2 masakan Jepang, sup miso dan chawanmushi. Lha kalo ini, saya berwisata kuliner diajak kangmas lan mbakyuku tercinta dan tersayang, Mas Adit & Mbak Santi, dan tidak ketinggalan suamiku paling cinta.......kekekek....(Lah aku cinta ndak to? Ndak usah diomongin tapi liat aja sendiri--sudah dapet 5 anak, piye to?-red).

Rabu, Mei 21, 2008

Cake Mocca

Akhirnya, baru hari coba buat cake mocca. Resepnya saya ambil dari Mbak Estherlita (bisa dilihat dari Edisi Juni 2006: Mocca Tart
Tapi dengan sedikit modifikasi dan belum bisa seindah aslinya. Dan karena sedikit gangguan pada ovennya (sempat hampir membakar kompor-red), saya sempat ragu-ragu kalo rotinya bantat. Tapi alhamdulillaah ternyata tidak, cuman karena keasikan di depan komputer jadi sedkit gosong....tapi masih enak lho, soalny gosong cuma pinggir dan kulit atasnya sedikit.

Bahan :
10 butir telur, diambil kuningnya saja, sisihkan putihnya (kurleb 275 cc)
195 gr gula pasir halus
1/2 sdt baking soda
1/4 sdm emulsifier
110 gr terigu
1 sachet kopi nescafe mix pas
1/2 sdm susu bubuk
100 gr mentega
40 gr butter
1 sdm pasta mocca

  1. Panaskan oven hingga 180 derajat Celcius atau 350 derajat Fahrenheit. Sambil menunggu panas, lakukan langkah-langkah berikutnya.
  2. Olesi loyang ukuran 18cm x 18cm dengan mentega dan taburi dengan terigu.
  3. Cairkan mentega dan butter, lalu campur dengan pasta mocca.
  4. Kocok dengan kecepatan tinggi telur, gula, soda, dan emulsifier sampai adaonan mengembang putih.
  5. Campur terigu dan kopi, lalu tuangkan ke dalam adonan telur, kocok dengan kecepatan sedang sampai merata.
  6. Tuangkan sedikit demi sedikit campuran mentega, butter, dan pasta mocca cair ke dalam adonan sambil diaduk menggunakan spatula pelan-pelan sampai merata.
  7. Masukkan adonan ke dalam loyang, lalu panggang dengan oven selama 45-60 menit.
Selamat mencoba!!!

Minggu, Mei 18, 2008

Perkedel Kentang

Bahan :
1 kg kentang, direbus/dikukus/digoreng
125 gr terigu
2 sdm margarin/mentega
100 ml air
2 tangkai loncang, diiris kecil-kecil

Bumbu halus :
50 gr bawang merah goreng
1 sdt merica bubuk
1 sdt pala bubuk
Garam secukupnya

  1. Tumbuk kentang hingga halus.
  2. Campurkan bumbu dan loncang dengan kentang hingga rata.
  3. Panaskan air dan mentega di atas wajan dengan api kecil.
  4. Masukan terigu ke dalam air mentega, aduk rata hingga kalis.
  5. Campurkan adonan kentan dan adonan terigu hingga rata.
  6. Masukan 1 butir telur aduk hingga rata.
  7. Bentuklah adonan sesuai selera, celupkan ke dalam kocokan telur lalu goreng.

Soto Kediri

Warga di rumahku nyebutnya begitu. Soalnya resep ini didapat setelah coba-coba sekian kalinya untuk mendapatkan rasa soto seperti yang ada di Kediri kegemaran seluruh anggota keluarga. Akhirnya, bisa juga mirip-mirip. Kebetulan Ima ultah, hari ini masak soto Kediri komplit kegemarannya dan gudeg Jogja.

Bahan :
1/2 kg ayam fillet, tulangnya sisihkan untuk membuat kaldu
100 ml santan kara
3 lt air untuk kaldu
3 tangkai besar daun bawang (loncang), diiris halus
1 buah tomat merah, dibelah-belah 4

Bumbu halus :
7 siung bawang putih
11 siung bawang merah
2 ruas kunyit
7 butir kemiri
1,5 sdm ketumbar bubuk
2 cm jahe
1 sdt merica bubuk
Garam secukupnya

5 lembar daun salam
5 iris lengkuas
3 tangkai besar sereh, digeprek
5 lembar daun jeruk

  1. Rebus tulang ayam untuk mendapatkan kaldu.
  2. Tumis semua bumbu, kemudian masukkan ayam fillet, kecilkan api tunggu sampai ayam matang.
  3. Masukkan ayam+bumbu yang sudah ditumis ke dalam kaldu, panaskan 5 menit sampai mendidih.
  4. Tiriskan ayam, tunggu dingin, suwir-suwir atau diiris-iris dadau sesuai selera.
  5. Masukkan santan, tunggu mendidih, lalu tomat dan irisan loncang.
  6. Icip-icip dulu, kalo sudah pas berarti siap disajikan bersama pelengkap lainnya.
Pelengkap :
Cabe rawit direbus, kecap, irisan sledri, soun, kol iris-iris yang sudah direbus, tauge soto, kerupuk, perkedel, tempe garit.
Terserah selera masing-masing.....

Rabu, Mei 14, 2008

Bubur Gudeg


Kemarin, masak gudegnya banyak karena saya pikir akan ada tamu. Tapi kayaknya tamunya belum rejekinya disuguhin gudeg buatanku. Lalu, saya ingat kalo pas mudik yang termasuk paling dikangeni adalah bubur gudegnya simbah. Terakhir mudik, kira-kira setengah tahun lalu, simbah sudah tidak jualan bubur gudeg lagi. Terpaksa gigit jari deh waktu itu. Lha, pagi ini saya dengan semangat membuat bubur gurih untuk dimakan sama gudeg. Pagi-pagi jam 5 bangun langsung buat bubur meski semalaman baru tidur jam 2.30. Tapi tidak sia-sia, langsung sangat laris manis..... dan cara buatnya mudah.

Bahan :
1/2 liter beras, direndam semalam
1,5 liter air
100 ml santan kara
5 lembar daun salam
Garam secukupnya, sampai terasa cukup asin (gurih)

  1. Didihkan air, masukkan beras yang sudah ditiris dan daun salam. Sesekali diaduk biar tidak lengket di panci.
  2. Setelah jadi bubur, masukkan santan dan garam, aduk-aduk, tunggu sampai mendidih.
  3. Bubur sudah jadi, hidangkan dengan gudeg beserta baceman dan sambel gorengnya. Mmm mantaap....

Selasa, Mei 13, 2008

Gudeg oh gudegku....

Setelah kemarin-kemarin penasaran buntil, saya penasaran banget sama caranya buat gudeg. Gudeg itu makanan favoritku sejak kecil. Saking senengnya, sampai-sampai dulu waktu kecil pernah bercita-cita jadi bakul gudeg. Pas lagi pengin-penginnya buat gudeg, eh Sindo-ku hari Kamis, 8 Mei 2008 kemarin ngasih resep gudeg dari Wijilan. Wah, bener-bener pucuk dicinta ulam tiba. Cuman, saya buatnya baru kemarin dengan car-cara yang praktis dan cepat, dan sedikit penyesuaian. Hasilnya, yah lumayan enak, setidaknya orang serumah semua suka.....alhamdulillaah. Sampai-sampai anak-anak yang biasanya tidak mau makan sayur gudegnya, eh ini doyan!

A. Gudeg
Bahan A :
800 gr nangka muda, sisir.
500 ml air

Bumbu halus A :
3 siung bawang putih
5 siung bawang merah
2 sdm ketumbar bubuk
3 sdm kemiri halus
5 lembar daun salam
3 iris lengkuas
4 tangkai sereh, ditumbuk, diikat
350 gr gula merah
Garam secukupnya

  1. Masukkan semua bahan dan bumbu ke dalam panci presto. Panaskan, setelah mulai berbunyi panci prestonya tunggu sampai kurleb 15 menit.
  2. Jadi deh...
B. Baceman Gudeg
Bahan B :
1 kg telur, direbus, dikupas kulitnya
1/2 kg ayam, dipotong-potong
15 potong tahu magel (tahu yang sudah digoreng, seperti tahu pong) segitiga
Air kelapa dari 2 butir kelapa (kurleb 500 ml)

Bumbu B :
2 sdm bawang putih giling (sudah halus)
4 sdm bawang merah giling
2 sdm kemiri halus
1 sdm ketumbar bubuk
250 gr gula merah
Garam secukupnya
  1. Masukkan semua bahan dan bumbu jadi satu dalam kuali/wajan. Panaskan dengan api sedang-kecil sampai bumbu meresap. Diicip-icip sedikit.
  2. Jadi sudah.
C. Sambel Goreng Krecek
Bahan C :
250 gr krecek sapi (rambak kulit untuk masak)
500 gr tempe, iris kecil-kecil
Cabe rawit merah sesuai selera
900 ml air

Bumbu halus C :
4 siung bawang putih
7 siung bawang merah
1 ruas besar kencur
2 sdm kemiri halus
5 lembar daun salam
3 iris lengkuas
3 tangkai sereh, ditumbuk, diikat
7 lembar daun jeruk
Garam secukupnya
Gula merah secukupnya
  1. Masukkan semua bahan dan bumbu ke dalam kuali/wajan. Panaskan hingga bumbu meresap atau sampai asat airnya.
  2. Sudah jadi...
TIPS : Biar warna gudeg dan bacemannya mengkilat, dan juga rasanya lebih gurih, panaskan dengan minyak sedikit diaduk-aduk (seperti disangrai tapi menggunakan minyak sedikit saja).

Jumat, Mei 09, 2008

Kejutan!

Hari ini tadi ada beberapa kejutan buat saya. Pagi tadi ada tetangga yang datang, ternyata kemarin yang menjadi salah satu pembeli risolesku di arisan ibu-ibu RW. Beliau bilang, "Risolesnya enak, eh bisa ndak kalo kapan-kapan pesen?"......Wow surprise! Langsung deh cepet-cepet sambil gagap-gagap kujawab, "Em m m bi bisa!"

Kejutan kedua kudapat sore ini. Selesai mandi dan trus sholat di kamar, maunya beresin tempat tidur, dan.......surprise! Ada ular di bawah kasur! Ular kobra lagi. Panjangnya hampir 1 meter diameternya kira-kira 2 cm warnanya hitam. Sempet mau kupegang, karena kupikir mainannya anak-anak. Lha tapi kok gerak-gerak sendiri meliuk-liuk. Langsung aku lari terbirit-birit panggil bapaknya anak-anak kalo ada ular. Untung ada Mpok dan para tukang yang punya pengalaman ngurus ular. Akhirnya mereka berempat mengurusnya.

Sampai malam begini masih belum bisa melupakan kejutan-kejutan tadi, terutama kejutan kedua. Apalagi katanya kemungkinan masih ada induknya, karena yang kutemui itu tidak seberapa besar. Mau masuk kamar jadi deg-degan juga. Mau tidur jadi kurang jenak.

Doakan!

Buntil Daun Kacang



Kangeen banget sama masakan yang satu ini. Teringat waktu dulu suka makan buntil dari Magelang, uenaknya... Dibungkus daun pisang, daun talasnya bisa nyunyut mak nyuss. Berhari-hari penasaran pengin buat. Seminggu lalu pas ke pasar kaget dekat rumah tanpa sengaja ada satu pedagang sayur & bumbu langganan yang nawarin buntil. Namanya....pucuk dicinta ulam tiba! Tapi ternyata sampai hari ini tadi masih penasaran juga pengin buat. Setidaknya pengin tahu cara buatnya. Berdasarkan informasi sana sini mengenai bumbunya, akhirnya dibuat juga buntilnya. Biasanya buntil menggunakan daun talas atau daun pepaya, tapi meski tak ada daun talas daun kacang pun jadi... tidak dibungkus lagi!

Bahan :
6 unting daun kacang (mbayung-Jawa)
1 butir kecil kelapa parut muda
12 potong ikan pindang cuwe/tongkol
100 ml santan kara
250 ml air

Bumbu halus :
5 siung bawang putih
8 siung bawang merah
5 cabe rawit keriting (bisa diganti atau ditambah dengan cabe rawit utuh)
3 butir kemiri
1 ruas kunyit
1/2 sdt ketumbar bubuk
Garam secukupnya

3 lembar daun salam
2 iris lengkuas

  1. Daun kacang dipetik, dicuci, direbus sebentar sampai agak empuk, tiriskan.
  2. Atur daun kacang yang sudah direbus tadi di atas piring/alas menjadi lembaran-lembaran yang dapa digunakan untuk membungkus seperti kalo membuat lumpia.
  3. Isi dengan kelapa parut kira-kira 1 sdm dan ikan pindang, bungkus. Kalo mau dikasih "ranjau" bisa ditambahkan cabe rawit utuh di dalamnya.
  4. Tumis semua bumbu sampai matang, lalu masukkan santan, aduk-aduk sampai mendidih, tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk. Masukkan gulungan daun kacang yang sudah diisi tadi. Panaskan dengan api kecil. Tunggu sampai asat. Kalo kurang empuk, tambahkan air panas, panaskan dengan api kecil sampai asat lagi.

Kamis, Mei 08, 2008

Risoles

Malam Sabtu kemarin nungguin bapaknya anak-anak sampai jam 02.30 dini hari, lha kok malah kebablasan ga bisa tidur. Akhirnya, biar ngantuk buat kegiatan ngupas wortel trus marut dan ngiris-iris loncang (daun bawang). Ceritanya pengin buat risoles sekaligus bisa dijual di arisan ibu-ibu RW Sabtu siang. Yaah, karena masih mencoba, maka buatnya ga banyak. Secara garis besar resep didapat dari ibukku, tapi semua ukuran saya coba sendiri. Alhamdulillaah berhasil, cuma sedikit keasinan (minta kawin kali.....hihi). Inilah dia.....

Bahan isi :
2 buah wortel
4 tangkai daun bawang
125 gr ayam cincang
100 gr terigu
Air
2 sdm mentega/margarin

Bumbu isi :
3 siung besar bawang merah, iris tipis
1 buah bawang bombay, cincang
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
100 ml susu cair
2 sdm gula pasir

Bahan kulit :
2+2 butir telur
250+100 gr terigu
450 ml air
5 sdm maizena
75 ml minyak goreng (kurleb 2 sendok sayur)
Garam sedikit
125 gr tepung panir (tepung roti)

  1. Isi. Pertama-tama, cincang wortel (boleh diparut), iris daun bawang, dan cincang daging ayam.
  2. Siapkan semua bumbu isi, lalu siapkan terigu 100 gr dicampur air hingga volumenya 250 ml.
  3. Tumis bumbu isi dengan mentega, jika sudah wangi masukkan wortel, daun bawang.
  4. Jika sudah matang masukkan susu cair dan gula pasir, aduk rata. Kemudian masukkan sedikit demi sedikit terigu campur air yang sudah disiapkan dilangkah 2. Terus aduk sampai matang, mendidih. Dinginkan.
  5. Kulit. Kocok telur 2 butir sampai sedikit mengembang, lalu masukkan sedikit demi sedikit terigu 250 gr dan air bergantian sambil terus diaduk-aduk biar tidak ada yang menggumpal. Lalu masukkan maizena yang sudah dicampur rata dengan sedikit adonan kulit. Kalo ternyata ada yang menggumpal, saring adonan.
  6. Masukkan minyak goreng dalam adonan. Campur rata. Adonan siap dimasak menggunakan pan.
  7. Panaskan pan lebih dulu, kalo sudah panas, tuangkan adonan kulit kira-kira 1 sendok sayur besar, segera ratakan tipis pada pan dengan menggoyang-goyang pan. Panaskan lagi hingga kulit matang dan tidak lengket.
  8. Setelah kulit selesai dibuat, tunggu dingin baru diberi isi 1-2 sdt dengan meletakkan isi kira-kira di 1/3 tengah bawah, lalu lipat kulit.
  9. Setelah kulit diberi isi, taburi dengan terigu samapi rata, lalu masukkan pada kocokan telur (2 butir, boleh dikasih air sedikit aja), tiriskan sebentar, taburi dengan tepung panir. Siap digoreng.
  10. Jadi deh, kira-kira 20 biji.

Kamis, Mei 01, 2008

Sambel Pecel Lele

Tiga-empat hari ini menunya nyaris pecel lele terus gara-gara anak-anak kesenengan makan pecel lele buatan sendiri. Kunci suksesnya adalah pada goreng lelenya (sesuai selera, bisa dibuat kering atau tidak) dan yang pasti adalah sambelnya. Resep sambel pecel lele 'mak joss' ini tanpa sengaja saya dapatkan dari Mpok yang cerita kalo pernah tanya langsung ke penjual pecel lele di warung-warung tenda. Rasa sambelnya khas. Ternyata inilah resepnya.

Bahan :
15 cabe rawit merah
5 cabe merah keriting (mau tidak pake ya tidak apa-apa)
1/3 sdt terasi
1 siung besar bawang putih
2 siung besar bawang merah
2 butir kemiri
1 buah tomat merah
1 sdm gula merah
Garam secukupnya
1 buah jeruk pecel (jeruk sambel atau limau), diiris jadi 2.

  1. Semua bahan kecuali jeruk pecel digoreng sampai matang.
  2. Kalo sudah matang, trus diuleg senua.
  3. Terakhir, masukkan jeruk pecel, ditekan-tekan ke sambel biar airnya keluar, ratakan.

Selasa, April 29, 2008

Tips Menggoreng Ikan

Menggoreng ikan biar tidak terasa amis dan tidak gosong, cukup ikan diberi air jeruk lemon/nipis dan garam saja, diamkan sebentar baru digoreng.

Perbandingan ikan : jeruk : garam = 1 kg : 2 buah : 1 sdt.

Air jeruk lemon boleh diganti dengan kunyit. Jeruk : kunyit = 1 buah : 1 ruas.

NB : Khusus untuk ikan bandeng lebih enak dibumbui pake bawang putih. Untuk 1 kg bandeng gunakan bawang putih 3 siung besar.

Silakan mencoba!!!

Bubur Ayam Soto

Maaf, 2 hari off gara-gara komputer di rumah lagi error. Ini lagi ada pinjaman dari suami (maksudnya pumpung laptop belum dibawa kerja, lagian masih bobok..). Hari Minggu lalu masak bubur ayam. Setelah mencoba ga enak, coba lagi belum enak, coba lagi masih kurang pas, coba......sampai berapa kali sudah lupa, barulah ketemu resepnya bubur ayam yang pas, seperti buatan langganan yang lewat depan rumah kesukaan anak-anak+bapaknya+aku dewe+yang pernah ngicipin. Awalnya saya lihat di buku resep "Kumpulan Resep MAK NYUSSS!" karangan Ny. Prudianti Tedjokusuma cuma dimodifikasi. Kuahnya pake resep sotonya warga Kediri.

Bahan Bubur :
200 gr (1/4 lt) beras, cuci, tiriskan
1 lt air
2 lembar daun salam
1/2 sdt garam

Bahan Kuah :
1 dada ayam
1 tangkai daun bawang (loncang), diris kecil-kecil
500 ml air
50 ml (1 cintung) santan kental (pake kara aja, praktis)
Minyak goreng untuk menumis

Bumbu halus Kuah :
3 siung bawang putih
5 siung bawang merah
2 butir kemiri
1 ruas kunyit
1/2 sdt ketumbar bubuk
1/2 sdt merica
Garam secukupnya


1 ruas jahe, digeprek
3 lembar daun salam
1 iris lengkuas
2 tangkai serai, digeprek, diikat
2 lembar daun jeruk

Membuat Bubur

  1. Rendam beras semalam, biar proses masaknya cepat.
  2. Didihkan air bersama daun salam.
  3. Masukkan beras, panas api sedang/kecil supaya tidak gosong, sesekali diaduk.
  4. Beri garam.

Membuat Kuah

  1. Tumis bumbu halus sampai matang.
  2. Masukkan ayam, kecilkan api, campur ayam hingga bumbu merata.
  3. Masukkan air, didihkan.
  4. Kalo ayam sudah merasuk bumbunya angkat, tiriskan, iris-iris.
  5. Masukkan santan, aduk-aduk sampai rata dan mendidih.
  6. Masukkan irisan loncang, icip sekalian.

Makannya biar tambah enak, pake pelengkap sledri diris kecil-kecil, bawang merah goreng, kerupuk bawang dan/atau emping, kedelai goreng, cabe rawit godhog (rebus).

Sabtu, April 26, 2008

Tips Membuat Bawang Goreng

Hari ini rencana tidak memasak sendiri karena sudah dimasakin tumis oncom leunca sama Mpok, lagipula masakan semalam baru pagi tadi kemakan padahal masih banyak. Ntar mau buat bawang merah goreng untuk persediaan. Buatan sendiri lebih enak lho, asal punya alat untuk ngrajang (motong-motong, peeler) bawang merahnya.

Bahan :
1/2 kg bawang merah, diiris tipis-tipis
Tepung terigu secukupnya (lebih kurang 4 sdm)
1/2 sdt garam

  1. Taburi dan campur bawang merah iris dengan terigu dan garam sampai tidak terlalu basah
  2. Goreng deh dengan api sedang dan sering dibalik-balik sampai warna kuning kecoklatan.
  3. Angkat dan tiriskan.
NB :
Bawang merah ditaburi terigu supaya tidak layu dan diberi garam sedikit supaya terasa gurih.

Jumat, April 25, 2008

Semur Ayam

Alhamdulillaah...akhirnya selesai juga masaknya. Untung buatnya super simpel, yang ngajarin ibuk. Tidak serumit semur Betawi tapi sudah cukup nyammii... Anak-anak suka, bapaknya juga suka. Mudah-mudahan yang lain juga suka. Sudah jam 22.35 WIB, bapaknya anak-anak belum sampai rumah. Sepertinya acaranya Pak Tung belum selesai. Seperti 2 minggu lalu, kalo ikut seminarnya Pak Tung sampai rumah paling cepat jam 23.30 WIB. Dah gitu, sampai rumah pasti kelaparan. Sekarang untung ditemenin Pak De nya anak-anak yang datang jauh-jauh dari Jogja kemarin. Lumayan buat temen ngobrol di jalan. Mau ga' dimasakin kasian para bapak-bapak itu. So, meski sedikit ngantuk akhirnya SEMANGAT! Cuma 30 menit sudah jadi. Sambil menunggu kedatangan suami tercinta, kutulis dulu ya...

Bahan :
1 ekor ayam, dipotong-potong

Bumbu :
3 siung bawang putih yang besar, digeprek
1/2 sdt merica bubuk asli
1/2 sdt pala bubuk
1 buah tomat, dibelah-belah
6 sdm kecap manis
Garam secukupnya

  1. Tumis dahulu bawang putih, kalo sudah matang matikan dulu apinya. (Bisa diganti dengan bawang putih goreng)
  2. Masukkan jadi satu bahan dan semua bumbu ke dalam wajan, campurkan hingga merata.
  3. Hidupkan api kecil dan tutup wajan. Tunggu hingga 10 menit, balik-balikkan, tutup wajan, dan tunggu lagi hingga aym benar-benar matang dan ayam menjadi coklat meresap.
  4. Kalo suka banyak kuah, tambahkan air kira-kira 1 gelas. Icip-icip sedikit, kalo rasanya sudah pas, matikan apinya dan segera sajikan.

Sup Tahu

Tiga hari lalu si bontot kakinya terluka karena masuk jeruji sepeda. Nah, sama si Mpok dikasih tau biar ga' gatal lukanya, jangan makan telur dan ayam dulu. So, saya sempet bingung menu apa ya yang cocok. Trus inget pernah buat sup tahu ini, anak-anak dan bapaknya suka sekali. Jadi deh tadi masak sup tahu. Lagipula buatnya super praktis.

Bahan :
4 buah tahu kacang hijau, diremuk-remuk tapi jangan terlalu lembut
50 gr buncis, dipotong-potong 1 cm
10 butir bakso, dipotong-potong sesuai selera
2 sdm mentega/margarin
2,5 lt kaldu ayam atau daging

Bumbu :
1 buah bawang bombay, diiris dan dicacah
1/2 sdt merica bubuk
Garam secukupnya

  1. Panaskan kaldu.
  2. Bumbu ditumis pake mentega/margarin sampai wangi, lalu masukkan ke dalam kaldu.
  3. Masukkan buncis, tunggu sampai mendidih, masukkan tahu dan bakso. Panaskan hingga matang.
  4. Icipin, kalo sudah pas asinnya, siap disajikan.

Sayur Asem Kediri

Saya sebut ini sayur asem Kediri soalnya taunya sayur asem sepeti ini setelah married sama orang Kediri, trus pas berkunjung ke rumah orang Kediri yang tinggal di Jakarta dimasakin sayur asem, ternyata sama seperti ibu mertua kalo masak, so saya ambil kesimpulan sementara bahwa sayur asem di Kediri memang spesifik seperti ini. Sebenarnya yang membedakan isinya, tapi ternyata mempengaruhi rasa, jadi spesifik, lebih segar.

Bahan :
1 ikat kangkung, dipotong-potong
3 buah wortel, dipotong lidi, tapi jangan terlalu kecil
1/2 buah labu siam, dipotong pipih segi empat
50 gr tauge besar
5 kacang panjang, dipotong-potong
2 lt kaldu ayam atau daging

Bumbu :
3 siung bawang putih, diiris tipis
5 siung bawang merah, diiris tipis
3 lembar daun salam
2 iris lengkuas
3-5 butir asem jawa, bisa diganti dengan 3 buah belimbing wuluh dipotong-potong.
Garam secukupnya
Gula merah secukupnya

  1. Masukkan seluruh bumbu ke dalam kaldu, panaskan hingga mendidih.
  2. Masukkan wortel terlebih dahulu, tunggu hingga mendidih, kemudian baru bahan sayur lainnya, terakhir tauge.
  3. Icip-icip dulu.....jangan lupa!

Selasa, April 22, 2008

Bothok

Memenuhi pesanan seseorang di rumah yang demen sama bothok, pagi ini saya buat bothok. Mlandingan dan daunnya sudah dikasih dari kemarin. Bumbunya sama persis dengan bumbu urap, hanya ditambah daun salam di dalam setiap bungkus.

Bahan :
1/2 butir kelapa, diparut yang muda
1 genggam tangan tertutup mlandingan (petai cina)
25 gr ikan teri asin
8 lembar daun salam
1 lembar daun pisang batu untuk bungkus, disobek-sobek kira-kira lebar 10 cm

  1. Setelah bumbu urap jadi, campurkan dengan kelapa parut, mlandingan, dan ikan teri asin sampai benar-benar tercampur.
  2. Icip-icip sedikit, rasakan sampai rasanya pas.
  3. Siapkan bungkus daun, letakkan daun salam di atas bungkus daun kemudian isi dengan bothok mentah tadi kira-kira 1 sendok makan. Bungkus, dikunci dengan lidi atau bisa dengan tusuk gigi atau di-steples (cuma kalo pake ini sedikit riskan pada waktu membuka bisa masuk ke dalam bothok).
  4. Kukuslah kira-kira selama 30 menit.
  5. Jadi deh....

Bebek Presto

Sudah lama nggak buat bebek presto nih. Kata yang sudah ngicipin, uenaa..k, muantaa..p. Apalagi dimakan pake sambel korek plus lalapan, duahsyat! Gampang lagi buatnya. Resep ini dibuat awalnya terinspirasi dari Bebek Gorengnya Pak Slamet di daerah Kartasura. Karena keenakan, jadi penasaran bagaimana buatnya. Denger-denger sih, prosesnya bisa lebih dari 4 jam dan dimasak pake kayu bakar. Tapi, dasar saya nggak mau repot & ribet, ya beginilah jadinya.....

Bahan :
1 ekor bebek yang lumayan besar (boleh dipotong-potong atau tidak)
Air kelapa dari 1 butir kelapa ditambah sedikit air hingga 600 ml*)

Bumbu halus :
7 siung bawang putih
7 siung bawang merah
2 ruas kunyit
Garam secukupnya

2 iris lengkuas

*)Bisa diganti dengan 1 sdt gula merah dan air 600 ml.

  1. Masukkan semua bahan dan bumbu ke dalam panci presto. Kalo sekiranya airnya kurang boleh ditambah air sedikit. Tutup panci prestonya rapat. Panaskan dengan api besar sampai panci berbunyi, kecilkan apinya sedang selama 30 menit (tapi kalo bebeknya muda, 25 menit cukup, kalo kelamaan bebeknya hancur).
  2. Bebek bisa langsung digoreng atau disimpan dulu dalam lemari es, sewaktu-waktu dapat cepat digoreng. Sebelum goreng, disiapkan dulu sambel korek mentahnya.
Sambel korek :
100 gr cabe rawit merah
3 siung bawang putih
Garam secukupnya
  1. Sebelum bebek digoreng, lebih dulu disiapkan cabe rawit dan bawang putih di-uleg (dihaluskan).
  2. Letakkan di tempat sambel atau piring. Kalo selesai goreng bebek, minyak yang masih panas sekali itu dituang ke sambel (jangan terlalu banyak, yang penting rata), diamkan hingga sambel matang sendiri. Tapi kalo dirasa kurang matang, terpaksa dipanaskan lagi sampai matang.

Sabtu, April 19, 2008

Rawon

Rawon adalah masakan khas Jawa Timur. Kalo baru pertama lihat, pasti merasa aneh karena warnanya hitam. Tapi....mm...jangan dikira, isinya daging sapi dan rasanya enak...

Bahan :
1/2 kg daging tetelan/sandung lamur. potong-potong dadu
1500 ml air/kaldu daging

Bumbu 1 ( halus) :
5 siung bawang merah
8 siung bawang merah
3 butir kemiri
2 butir kluwak (kluwak dipecah, diambil isinya)
1/2 sdt merica bubuk (yang asli)
1/2 sdt ketumbar bubuk
1 ruas kencur
Garam secukupnya
Gula jawa secukupnya

Bumbu 2 :
3 helai serai, diikat
4 helai daun jeruk
5 helai daun salam
3 iris lengkuas
1 ruas jahe, dikupas, dimemarkan

  1. Daging direbus diberi garam secukupnya, sampai empuk (boleh dipresto, 15 menit dimulai dari presto mengeluarkan bunyi).
  2. Tumis bumbu 1 sampai wangi, masukkan bumbu 2.
  3. Biar bumbu meresap ke daging, masukkan dagingnya saja ke dalam tumisan bumbu, panaskan dengan api kecil, hingga bumbu meresap.
  4. Tuangkan daging dan bumbu tadi ke dalam panci yang berisi kaldu.
  5. Diicip-icip dulu sampai rasanya pas.
Rawon ini sangat enak disajikan dengan tempe goreng dan telur asin atau ceplok (telur mata sapi), lalu sambal terasi dan lalapan (timun dan daun kemangi).

Baceman

Ini nih makanan favorit saya. Bisa untuk camilan, bisa juga untuk lauk.

Bahan :
750 gr tahu/tempe/ayam/telur rebus
500 ml air

Bumbu :
3 siung bawang putih, iris tipis
5 siung bawang merah, iris tipis
3 iris lengkuas
5 lembar daun salam
200 gr gula Jawa
3 butir asam Jawa
1 sdt garam (secukupnya)

  1. Masukkan semua bahan dan bumbu dalam panci atau wajan. Panaskan dengan api sedang hingga bumbu meresap (boleh sampai airnya asat).
  2. Baceman lebih enak disajikan setelah digoreng (kecuali telur) hingga warna coklat tua.

Jumat, April 18, 2008

Ketan Ayam Wijen

Resep ini terinspirasi dari Chinese food, namanya ...................... (lupa deh, susah sih). Waktu itu saya diajak oleh kakak ke sebuah Chinese restaurant. Masakan aslinya sejenis dengan lempernya orang Jawa, hanya dibungkus daun Lotus dan isinya mempunyai cita rasa Chinese food.

Yang perlu dipersiapkan :
2 lembar daun pisang untuk bungkus

Bahan :
1 dada ayam fillet, dicacah jangan terlalu hancur.
1/2 lt beras ketan
25 ml santan kara
475 ml air
3 lembar daun pandan diikat
Minyak goreng untuk menumis

Bumbu isi :
3 siung bawang putih, digeprek dan dicacah
1 sdm saus tiram
3 sdm kecap ikan
1 sdm minyak wijen
Garam secukupnya

  1. Sebagai persiapan awal rendam beras ketan terlebih dahulu selama minimal 2 jam sebelum memasak dimulai, kemudian potong-potong daun pisang untuk bungkus, kira-kira 20 lembar.
  2. Tumis bumbu untuk isi dan masukkan cacahan ayam, masak hingga matang.
  3. Kukus beras ketan selama 30 menit. Sambil mengukus beras ketan, letakkan daun pisang yang sudah dipotong-potong di atas kukusan bergantian beberapa lembar supaya daun tidak mudah sobek ketika dilipat.
  4. Kira-kira 5 menit sebelum mengukus beras selesai, rebus air, santan, dan daun pandan, garam secukupnya hingga mendidih.
  5. Masukkan beras ketan kukus ke dalam air santan yang sudah direbus tadi, kecilkan api, aduk hingga rata dan air asat. Hati-hati jangan sampai gosong.
  6. Atur ketan setengah matang dan isinya tadi pada daun untuk dibungkus.
  7. Kukuslah ketan ayam wijen selama 30 menit.

Selasa, April 15, 2008

Urap/Gudangan (Mix vegetables with grated coconut)

This food from Java. In the pass time, I can't enjoy to eat this food. After all in my mind, to make Gudangan is very complicated. But, in not longer time I changed my mind when I stopped in my uncle's home at Bintaro. He cooked Gudangan very delicious, and it made me be anxious how to make it. So, in the view days I asked Ibuk (my mom) how to make it. Then I try, it's simple fact. And the result was more delicious.....

Urap spices (bumbu urap):
2 cloves of garlic
2 red chillies
1 cm greater galingale, a root crob resembling ginger (kencur)
2 sheets leaf of small fragnant (daun jeruk)
Salt and red sugar to taste
You can also add terasi (condiment made from pounded and fermented shrimp or small fish)

1/2 grated coconut (choose the green one)

Boiled vegetables :
Spinach, slices of carrots, bean sprouts, slices of legumes

  1. Mix the grated coconut and urap spices on a bowl.
  2. Serve the boiled vegetables and urap (result no. 1) mixed or separated. Serving them mixed are not long lasting.
Gudangan is also tasty when serve with Baceman.



Minggu, April 13, 2008

Nasi Goreng Kuning (Turmeric fried rice)

To make this fried rice is simple and need no longer time. So, if you in hurry, you can try this recipe. Definitely, it's nutritious!

Preparation :
1 bowl cooked rice
1 or 2 red chillies, slice into rings.
1 stalk celery, slice into small pieces.
2 or 3 eggs, scramble with margarin.
2-3 tblsp oil

Smooth spices :
5 cloves of red garlic
2 cloves of garlic
1 in turmeric
1 cm greater galingale (kencur)
Salt to taste
  1. Fry the smooth spices.
  2. Add slice of red chillies, then cooked rice and scrambled eggs. Mix them.
  3. Add slice of celery and mix them.
  4. Serve hot.